Jumat, 17 Februari 2012

Tinja Bakteri E. coli bisa dijadikan Energi Alternatif

Pernah makan makanan cepat saji atau makanan murah lalu semaleman nyengir karena diare dan muntaber? Mungkin anda sedang berhadapan dengan Escherichia coli, atau bakteri E. coli.

E. coli ditemukan oleh seorang paediatrik dan bakteriolog Jerman, Theodor Escherich tahun 1885, dan sekarang digolongkan sebagai bagian famili Enterobacteraceae dari proteobacteria gamma.
Hidrogen

Hidrogen yang terbarukan, bersih dan efisien adalah kunci teknologi sel bahan bakar, yang memiliki potensi mentenagai segalanya dari elektronika genggam hingga mobil dan bahkan keseluruhan pembangkit listrik. Sekarang, sebagian besar hidrogen yang dihasilkan secara global diciptakan oleh proses yang disebut pemecahan air dimana hidrogen dipisahkan dari oksigen. Namun proses ini mahal dan memerlukan sejumlah besar energi – salah satu alasan utama mengapa teknologi ini tidak menarik minat.

Dengan memodifikasi secara genetik bakteri E. coli, Thomas Wood, profesor di Jurusan Teknik Kimia Universitas Texas berhasil menciptakan E. coli yang mampu menghasilkan hidrogen 140 kali lebih banyak daripada proses alaminya. Rekayasa genetika ini diharapkan menggantikan proses pemecahan air di masa depan untuk menghasilkan bahan bakar hidrogen.

Biodiesel
Di sisi lain, LS9, sebuah perusahaan berbasis di San Carlos, CA, dan didirikan oleh ahli genetika George Church dari Sekolah medis Harvard dan biologiwan tanaman Chris Somerville dari Universitas Stanford, mengatakan kalau mereka sedang mengerjakan “bensin terbarukan.”
Dalam beberapa kasus, para peneliti LS9 menggunakan teknik DNA rekombinan standar untuk memasukkan gen ke dalam E. coli. Dalam kasus lain, mereka mendesain ulang gen yang diketahui dengan komputer dan mensintesisnya. Bakteri yang telah dimodifikasi mampu membuat dan mengekskresikan molekul hidrokarbon yang panjang dan struktur molekulnya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan ini.

Glukosa
Dari pada memanfaatkan E. coli, mengapa tidak menjadi E. coli itu sendiri? Para ilmuan dari Universitas Joseph Fourier mengetahui potensi yang dimiliki glukosa.
Glukosa ( yang terkandung dalam makanan yang membuatmu muntaber tadi) adalah sumber energi yang paling disenangi dan paling mudah ditemukan oleh E. coli. Enzim untuk memetabolisme glukosa dibuat secara terus menerus oleh E. coli.

Para ilmuan Joseph Fourier berhasil menciptakan sel bahan bakar glukosa yang dapat digunakan untuk mentenagai alat picu darah. Sel bahan bakar glukosa ini berpotensi untuk digunakan sebagai pompa insulin dan ditanami dengan sensor-sensor medis yang dapat menyala bertahun-tahun. Perkembangan organ buatan juga telah menjadi topik panas dalam bioteknologi. Ada beberapa potensi yang dapat diberikan alat glukosa ini untuk diintegrasikan dalam organ buatan ini. Ada tak terhitung kemungkinan pada titik ini – namun teknologinya masih sangat muda dan mungkin perlu bertahun-tahun sebelum penerapan praktis atau komersial.

Sumber : faktailmiah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar