Selasa, 24 Mei 2011 - Petai memiliki nama ilmiah Parkia speciosa. Ia termasuk anggota famili Fabaceae dari ordo Mimosoideae.
Petai
memiliki biji yang panjang dan datar yang dapat dimakan. Walau begitu
ia memiliki bau yang cukup aneh mirip dengan bau gas metana.
Makanan
petai yang umum adalah sambal udang petai dimana petai dimasak dalam
sambal bersama udang. Menu masakan tradisional lainnya cukup dengan
menggoreng petai dan memakannya dengan garam. Menu petai yang lezat
dapat disertai dengan tahu kuah atau nasi goreng petai bersama cabe,
nasi, putih telur, tahu dan bawang.
Secara gizi, kandungan petai sebanding dengan kedelai, baik dalam kandungan mineral, vitamin, protein, lemak dan antinutrisi.
Komponen
petai yang mudah menguap adalah 1,2,4-trithiolane, 1,3,5-trithiane dan
3,5-dimetil-1,2,4-tritiolane. Hidrogen sulfida dan etanol juga ditemukan
dalam ruang pembungkus biji petai. Komponen-komponen inilah yang
menyebabkan bau khas tersebut.
Lebih
mudah melihat manfaat dari petai jika ia dipecah menjadi
komponen-komponen kesehatannya yaitu : gula, serat, triptofan, vitamin
B6, besi, kalium, dan komponen antasida. Berdasarkan fungsi dari
komponen ini, maka petai dapat membantu pemulihan depresi, anti kanker,
sindrom pramenstruasi (PMS), tekanan darah, diabetes, kegemukan dan
konstipasi.
Manfaat utama petai
sesungguhnya adalah efek antibakteri dan antijamurnya pada ginjal,
ureter dan kandung kemih. Senyawa antibakteri dan antijamur ini adalah
polisulfida siklis, yang strukturnya adalah 1,2,4-trithiolane,
1,2,4,6-tetrathiepane, 1,2,3,5,6-pentathiepane (lenthionine),
1,2,4,5,7,8-heksathionane dan pentathiocane.
Petai
juga mengandung asam dikrostasinik, asam jengkolik dan asam
thiozolidine-4-karboksilik. Kandungan asam thiozolidine-4-karboksilik
terbukti secara eksperimental dan klinis sebagai agen anti kanker.
Beberapa
klaim manfaat petai berikut harus dikaji ulang dan kemungkinan di
buat-buat saja atau semata efek plasebo : meningkatkan kekuatan otak,
kelelahan, penyakit hati, lemas, gigitan nyamuk, kegelisahan, magh,
pengendali suhu, gangguan afektif musiman, kecanduan merokok, stress,
stroke, dan bisul.
Walaupun banyak
manfaat petai bagi tubuh manusia, memakan petai terlalu banyak dapat
memberi dampak negatif karena tingginya kandungan asam amino dalam
petai. Kandungan asam amino berlebih dapat menyebabkan kerusakan ginjal
dan saringan ginjal di tubuh. Kandungan asam jengkolik (yang juga
ditemukan pada jengkol) pada petai dapat memblokir tubula uriner karena
rendahnya keterlarutannya, sehingga menyebabkan rasa sakit, haematuria
dan bahkan kematian.
Sumber : faktailmiah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar